GERGA BATAK 3 PENGERET RET

Edisi 1 , 2 telah di tulis tentang gerga pengeret ret di Blogger bahwa pengeret ret bukan cicak atau tokek seperti tulisan buku buku sebelum kami posting tulisan ini .

 

Pengeret ret dalam penelitian kami lebih 30 tahun serta dengan pertimbangan yg terukur bahwa pengeret ret adalah 

GERGA LABA LABA ( LAWAH LAWAH )

Adapun alasan ilmiah yg rasional saya paparkan di Edisi gerga batak 3 ini sbb;

1. Pengeret ret adalah kata kerja bukan kata benda,  maka pendapat pendahulu kita yg menyebut pengeret ret gambar cicak tidak rasional dan tidak ilmiah 

2. Jika pengeret ret gambar cicak , itu tidak rasional karna cicak tidak memiliki sarang buatan sendiri

3. Pengeret ret adalah kata kerja yg artinya MERAKIT SARANG 

4. Kata pembanding kata kerja pada bahasa batak karo seperti MBAYU ( menganyam tikar , MUNTE UNTE ( membuat tali dari ijuk , sabut,  TU TUNG ( membakar , TUNG TUNG ( menuang ) , BAR BAR ( mencincang ) , dll 

Artinya kata kerja umumnya kata berulang , maka pengeret ret adalah kata kerja yg di akui oleh banyak tua tua di desa desa di taneh karo simalem dan taneh karo Langkat simalem, serta beberapa orang dari karo baluren , dan kota medan 

5. Pengeret ret adalah kata kerja se ekor laba laba dewasa sedang membuat sarang

6. Pengeret ret yg kata kerja , dijadikan nama oleh manusia , seperti gambar ini

7. Pengeret ret sarang laba laba adalah motivator suku batak dalam hidup sebagai makhluk sosial dan sebagai satu  dasar ilmu pengetahuan 

8. Pengeret ret adalah rumah tempat tinggal , tempat berkembang biak , jaring perangkap makanan bagi laba laba 

9. Laba laba adalah hewan paling cerdas di dunia.  Membuat sarang sendiri dari tubuhnya , serat dari tubuhnya di RET RET ( di anyam ) sampai jadi sarang 

Berbeda dengan hewan cerdas lainnya seperti WANI ( tawon ) , WALET ( perik laya laya ) yg bisa membuat sarang sendiri hanya sebagai tempat tinggal dan berkembang biak saja , dan tidak untuk jerat mangsa 

10. Dll , bersambung

Demikian tulisan ini saya perbuat untuk dapat di gunakan dalam memperkaya data data sejarah suku batak 

 Simon prinst